perbedaan tuak dan legen

Perbedaan Tuak dan Legen, Sudah Tahu Belum?

Fathnan.id | Sudah tahu perbedaan tuak dan legen? Legen dan tuak merupakan minuman khas orang Tuban, Jawa Timur yang sudah sangat populer di telinga masyarakat. Akan tetapi, tidak semua orang Tuban paham antara kedua jenis minuman Jawa yang sudah turun temurun ini.

Apalagi orang luar. Sebenarnya, tuak dan legen sama-sama berasal dari air nira yang keluar dari pohon (bogor) melalui tangkai tandan bunga yang dipotong atau diiris secara rutin setiap harinya.

Tangkai tandan bunga ini lah yang dalam bahasa orang Tuban disebut dengan wolo. “Ngunduh tetese wolo”, berarti memungut tetesan nira dari tangkai tandan bunga yang disadap. Bogor adalah tanaman jenis palma yang banyak tumbuh di daerah pesisir yang beriklim panas dan kering dengan hembusan angin laut yang sedikit kuat.

Tuban, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso dan beberapa daerah sepanjang pantai utara (pantura) Pulau Jawa, adalah daerah endemik pohon Siwalan. Dalam proses penyadapan air nira yang akan dijadikan minuman Legen atau dijadikan Tuak ini ditampung dalam bumbung bambu yang panjangnya sekitar 60 cm yang disebut betek.

Betek terbuat dari satu ruas pring ori, yang mana satu dari beberapa ruas pring ori yang telah dipotong itu dibuka sehingga dapat menampung air nira. Betek ini biasanya bagian luarnya dililiti oleh anyaman daun siwalan yang melingkari bumbung pring ori. Satu ruas pring ori bisa menampung sekitar 2 – 4 liter air nira.

Nah, perbedaannya disini. Air nira yang telah disadap atau ditampung ini mau dijadikan apa? Dijadikan minuman legen atau dijadikan minuman tuak?

Untuk itu, Mari Pahami Perbedaan Tuak dan Legen!

Tuak dan legen itu berbeda, jika Anda belum tahu perbedaannya, berikut ini ulasannya.

1. Tuak

Dalam waktu penyadapan air nira di atas pohon, di dalam betek dicampuri atau diberi bisa jadi dimasuki dengan tatal dan babakan (kulit pohon). Tatal ini bisa dari kulit pohon juwet, nangka, mangga, mahoni, kecubung, dan masih banyak lagi.

Kulit pohon itu fungsinya hanya untuk meningkatkan proses fermentasi dan menciptakan rasa dan aroma tertentu pada legen yang akan dijadikan tuak nantinya. Untuk menjadi alkohol alami, tuak harus lewat proses penyulingan tanpa ada tambahan bahan apapun.

Hasil alkohol alami dari tuak, lebih kuat dan lebih dahsyat dari alkohol buatan pabrik. Bisa dibuktikan sendiri, coba Anda buktikan kira-kira legen yang asli akan bertahan berapa jam jika ditaruh di botol dan ditutup dengan rapat!.

2. Legen

Legen ini diambil dari sari nira yang disadap dari pohon bogor, jika orang awam biasanya menamainya dengan pohon siwalan. Padahal ada dua jenis pohon bogor! Yang satu berbuah, dan yang satu mengeluarkan tetesan manis (legen).

Legen ini tanpa campuran. Dan tanpa proses-proses seperti pembuatan tuak tadi. Dalam beberapa jam, legen juga mengalami fermentasi tapi menjadi seperti cuka yang rasanya asam. Dan masih bisa dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan karena rasanya sangat asam.

Biasanya, cuka dimanfaatkan untuk membuat masakan, jajan-jajan. Kalau mbah saya dulu sering menggunakan cuka sebagai gulali jawa.

Cara Membedakan Minuman Tuak dan Legen

Minuman tuak biasanya kalau diminum rasanya ada yang nyangkut di tenggorokan atau panas serik. Ada rasa khas sepet dan pahitnya. Berbeda dengan minuman legen asli “Legen” yang kalau diminum rasanya manis, asam, segar, dan rasanya tidak nyangkut di tenggorokan.

Apalagi kalau disajikan dalam keadaan dingin. Dan yang perlu diketahui, Legen bisa digunakan sebagai minuman kesehatan alami yang banyak akan manfaat. Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan ketika Anda sering mengonsumsi minuman legen.

Manfaat Mengonsumsi Minuman Legen

Minuman Legen adalah minuman tradisional khas Tuban, Jawa Timur, yang terbuat dari bahan dasar air kelapa dan gula aren. Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi Minuman Legen adalah:

  • Menyegarkan tubuh: Minuman Legen memiliki rasa yang segar dan nikmat sehingga bisa membuat tubuh terasa segar kembali. Terutama ketika diminum pada saat cuaca panas.
  • Mengatasi dehidrasi: Kandungan air kelapa pada Minuman Legen dapat membantu mengatasi dehidrasi pada tubuh karena mengandung banyak elektrolit dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
  • Menyehatkan pencernaan: Kandungan serat alami pada Minuman Legen dapat membantu memperbaiki pencernaan dan melancarkan sistem pencernaan.
  • Menjaga kesehatan jantung: Minuman Legen rendah kalori dan rendah lemak sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki risiko kesehatan jantung.
  • Menambah energi: Kandungan gula aren pada Minuman Legen dapat memberikan tambahan energi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama pada saat kelelahan atau setelah beraktivitas berat.

Namun, seperti halnya dengan semua jenis minuman lainnya, Minuman Legen sebaiknya dikonsumsi dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kandungan gula pada Minuman Legen bisa memicu risiko kesehatan, seperti obesitas atau diabetes.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *