Hari ini saya akan bercerita. Setiap menjelang magrib, kepalaku selalu cenat-cenut. Semua hal buruk yang belum terjadi, masih di ruang kekhawatiran, selalu berkumpul di waktu ini. Seperti hewan-hewan mungil menyerupai nyamuk yang berkumpul di jalanan, menghantam setiap wajah pengendara motor yang tidak memakai helem.
Mungkin karena aku jarang olahraga fisik dan hanya sering olahkhawatir di masa depan yang menyedihkan. Akankah hidupku akan biasa saja di masa depan, ataukah aku akan mati sebelum kesuksesan menghampiri?
Entahlah, tapi aku akan berpasrah. Apa pun yang terjadi, itulah yang memang harusnya terjadi. Aku hanya bisa mengupayakan apa yang dapat aku upayakan hari ini. Karena milik kita hanyalah hari ini, masa depan itu milik Tuhan, dan masa lalu milik mantan.
Mantan itu tidak selalu tentang pacar. Perbuatan memalukan di masa lalu yang kita tanggung kemaluannya di hari ini juga mantan. Tidak perlu disesali. Karena ada yang berkata, mantan adalah guru terbaik.
So, untuk kamu yang lagi merintis sesuatu, apapun itu jangan gampang menyerah. Jika gagal, janganlah anggap itu sebagai siksaan, tetapi, anggaplah saja sebagai TANTANGAN menuju KEBERHASILAN. Atau bisa juga mantan.
Saya merasa bersukur diberikan otak sama Tuhan untuk berpikir kreatif, ketika saya tidak kuat macul di sawah, berarti saya harus berupaya untuk menghindari itu.
Dari blog ini saya bisa ngopi dan beli rokok setiap hari. Setidaknya bisa mencukupi ekonomi keluarga. Tentu, di balik itu semua ada berbagai penderitaan selama bertahun-tahun. Sebenarnya itu tidak saya anggap sebagai penderitaan, sih. Tetapi, lebih saya anggep seperti mantan. Karena mantan adalah guru terbaik.